#KONTINU Eps. 0: Memulai Kembali
Durasi baca: 4-5 Menit.
Beberapa bulan terakhir,
saya cukup dibuat resah. Bukan tanpa sebab. Jadi, terhitung sekitar 8 bulan terakhir
volume bacaan buku saya begitu signifikan. Bisa dikatakan, konstan per bulan
minimal dua buku habis dilahap. Ya, saya sedang membiasakan kebiasaan baik
tersebut. Mudah-mudahan bisa konsisten.
Namun, ada satu kebiasaan yang
ternyata telah lama saya lewatkan. Blogging. Lebih tepatnya lagi adalah
menulis. Betapa tidak produktifnya, selama kurun waktu satu tahun hanya mampu
menerbitkan dua tulisan? Satu sisi memang seharusnya masih bisa saya syukuri
karena tidak kosong seutuhnya dalam satu tahun itu. Tetapi di satu sisi, benar
adanya jika hal tersebut juga dijadikan bahan renungan atau evaluasi.
Oleh karena itu, di awal
pekan ini saya mau mengabarkan sesuatu. Saya ingin memulai kembali. Menulis di
sini lagi. Saya rindu dengan dunia blogging. Blogwalking. Promosi tulisan. Saya
rindu itu semua. Di sisi lain, saya harus mencoba realistis. Di luar sana, ada
satu dua amanah lain yang juga harus saya tunaikan. Tetapi, saya akan tetap
mencoba. Saya coba targetkan tahun ini ada 50 tulisan baru. Lebih bagus, kurang
semoga tidak. BIsmillah.
Mari kita mulai dengan
tulisan yang mengambil tajuk "kontinu" ini. Terinspirasi dari sebuah
hadits yang saya temukan ketika sekilas membaca sebuah buku. Bunyinya seperti
ini, "Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang
kontinu walaupun itu sedikit.” Harapannya, memulai menulis kembali adalah salah
satu jalan pembangunan kebiasaan lama yang sempat terhenti. Harus dimulai dari
sesuatu yang sedikit, untuk kemudian bertambah jadi lebih banyak atau
terus-menerus. Pun sedikit banyak tulisan bertajuk kontinu ini akan lebih banyak
berbicara soal hikmah. Hikmah kehidupan yang dirasa dekat dengan kejadian
sehari-hari.
Maka mulailah dari yang
sedikit. Kemudian tambah sedikit. Lalu sedikit lagi. Dan sedikit lagi. Satu hal
yang perlu digarisbawahi adalah biarkan diri kita yang dengan hebatnya
menyesuaikan sendiri terhadap ritme yang ada. Tidak instan, semua melalui
serangkaian tahapan. Jadi, mari nikmati setiap prosesnya.
Sudah siap lanjut? Kontinu.