#ProsaSelasa: Jadilah Satu, Jadikanlah Sesuatu
Durasi
Baca: 8-9 Menit
"Jadilah
Satu, Jadikanlah Sesuatu"
Selasar ini
tampak begitu lega.
Malam ini
tenang, hembus angin buat sejuk suasana.
Pena dan
tanganku serasi memadu aksara.
Padanan
berbangsa, prestise nusantara, berkecamuk di kepala.
Sembilan
windu kemerdekaan telah berlalu.
Sebentar lagi
bertambah satu tahun, terang ayahku.
Namun di mana
dirimu, masih saja ada yang tak tahu.
Mendengar
namanya pun, jujur baru kali itu.
Belakangan,
harum namamu semakin ramai diperbincangkan.
Merah putih
warna kebanggaan berdiri gagah di nomor satu.
Kabarnya
tidak hanya satu, mulai banyak anak bangsa yang unjuk kebolehan.
Gerangan apa
saja adakah kau tahu? Mari kuberi tahu prestasi bangsamu.
Lihat pemuda
dalam foto ini, kawan?
Fauzan Noor,
piawai dalam seni beladiri.
Juara dunia
karate, putra bangsa asal Kalimantan.
Dan tentang
betapa hebatnya dia tak perlu kau ragukan lagi.
Tim Sepak
Bola Robot Ichiro, kau tahu tentang mereka?
Juara piala
dunia dan tiga penghargaan lainnya tak tanggung disabet oleh mereka.
Begitulah
keterangan pers media saat berhasil menemui mereka di Soekarno-Hatta.
Senyum
merekah tersungging di bibir selepas pulang dari Kanada.
Purnama malam
ini hampir sempurna, sangat indah.
Menatapnya
aku tak bergeming.
Adalah Hasna
seorang gadis belia peraih juara 3 lomba internasional tilawah.
Mendengar
bacaannya, alam seketika hening.
Aku jamin,
satu ini juga tak kalah membuatmu terpana.
Atas
keberhasilan tiga mahasiswa pastikan juara kompetisi kewirausahaan.
Itikad kuat,
jadikan Tiongkok sebagai saksi bisu kemenangan meskipun baru kali pertama.
Mahal betul
ide mereka, soal Buah Naga dan konsep pemberdayaan yang menjanjikan.
Di dua tempat
berbeda pada ajang kompetisi yang sama.
Dua institusi
pendidikan ternama tanah air raih prestasi paduan suara.
Agria Swara
IPB, Telkom University Choir, serta Unpad
Choir bawa naik harkat negara.
Di hadapan
dunia, harmoni suara mereka punya nilai estetika sempurna.
Dan hari ini,
insan mana yang belum mengakui kehebatan Zohri?
Melesat cepat
di Finlandia, ukir sejarah baru untuk Indonesia pusaka.
Siapa pula
tak tahu Duo Ahsan-Hendra jadi jawara lagi?
Setelah di
Malaysia, lawan tak diberi ampun juga saat Singapura Terbuka.
Berbanggalah
kawan! Hebatnya bangsa kita lebih dari sekadar yang aku sebutkan.
Tapi jangan
hingga kau berjalan dengan kepongahan.
Hei, kau tahu
berapa banyak negeri yang binasa saat mereka berlebihan dalam berbangga diri?
Tetaplah
bersyukur dan selalu rendah hati.
Menatap
kemudian hari, panjang umur perjuangan kian mendekat di depan mata.
Jangan
redamkan kobaran asa yang terlekat erat dalam dadamu.
Nyalakan lagi
dan terus lagi, mari buat guratan nan elok semasa energi Asia.
Jadilah satu,
jadikanlah sesuatu.
HIA, MAR.
Sudan,
Jatinangor.
30 Juli 2018,
11.15 WIB.
-0-0-0-
Baca #ProsaSelasa sebelumnya: Melek
Aksara.
Filosofi #ProsaSelasa: Jadilah Satu,
Jadikanlah Sesuatu.
Mereka yang tidak bersemangat
memulai pekannya akan mengisi hari-harinya dengan ragam keluhan, aneka alasan,
dan macam-macam penghambat harapan lainnya. Semoga kita tidak termasuk di
dalamnya.
Semangat pagi! Karena
ini Hari Selasa, berarti waktunya, #ProsaSelasa!
Selamat pagi penulis ucapkan dari
ibukota negeri Dua Nil. Apa gerangan aktivitas kalian untuk hari ini? Jika
belum ada, kunjungan kalian ke laman ini adalah suatu pilihan tepat. Dan jika
kunjungan kalian ke laman ini adalah disela-sela padatnya agenda, semoga bacaan
ini bisa sedikit jadi konsumsi ringan di waktu bekerja kalian. Hei kawan, tubuh
perlu istirahat dan wawasan kita perlu asupan juga. Inspirasi bisa datang
darimana saja.
‘Ala kulli haal, terimackasih atas kunjungannya.
So, Selasa pekan ini sajian
#ProsaSelasa kita adalah mengenai perolehan prestasi Ibu Pertiwi di panggung
internasional. Setelah viral kemarin kumandang Indonesia Raya menggema di
Finlandia. Podium satu untuk pemuda Nusa Tenggara Barat, Zohri. #ProsaSelasa
kali ini menggubah Zohri-Zohri lainnya. Pada bidang-bidang lain, tapi tetap
sama membanggakan!
Tahukah kalian bangsa ini piawai
di beraneka ragam bidang? Apa saja?
Mmm, agaknya #ProsaSelasa sebelum
ini belum banyak memberi perubahan bagi kita. Ternyata kita masih belum
sepenuhnya ‘Melek Aksara’. Tapi it’s
ok, selama kita tetap mau berusaha semangat membaca dan giat berkarya.
Nah, mari kita mulai dari seorang
pemuda asal Kalimantan, Fauzan Noor. Piawai dalam seni bela diri, Karate.
Berhasil menjadi juara dunia di Praha. Kisahnya terjadi beberapa bulan sebelum
Zohri mencuri perhatian khalayak ramai. Dengan keterbatasan dana yang dibawa
Fauzan, kekuatan tekad dan semangat juangnya berbuah manis. Coba kalian tengok
gambarnya di internet, jangan terkaget-kaget melihat lawan tandingnya di partai
final.
Lalu jika berbicara tentang sepak
bola. Siapa tak tahu kalau Perancis memang juara pertama dalam Piala Dunia 2018?
Tapi dalam kejuaran sepak bola robot, Tim Sepak Bola Robot Ichiro karya para
mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) adalah juaranya. Ya,
mahasiswa-mahasiswa tulen Indonesia. Telah dicatat sejarah. Juara Piala Dunia
Robot 2018 dan Kanada hari itu sebagai tuan rumahnya. Hebat bukan?
By the way, apakah di sini masih ada yang
ingat prestasi yang pernah diperoleh semasa SMP? Mungkin bagi seorang Hasna
Shafwatul Azizah, perolehan prestasinya ketika masih duduk di bangku SMP tak
akan pernah terlupa. Spesial. Bagaimana tidak, gadis 13 tahun asal Sukabumi itu
mendapatkan peringkat 3 lomba Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Internasional di
Abu Dhabi. Nah jadi pesan moral untuk bait ini adalah...
“Apabila dibacakan kepada kalian Al-Qur’an, maka dengarkanlah dan diamlah agar kalian mendapatkan rahmat” (QS. Al-A’raf(8):204)
Untuk setiap buah akal yang baik
memang selalu akan menghasilkan cipta karya yang baik pula. Adalah tentang tiga
mahasiswa asal salah satu universitas di Malang yang berhasil menjadi juara dalam
kompetisi kewirausahaan yang diselenggarakan di Tiongkok. Pemberdayaan yang
menjanjikan dalam budidaya dan pengolahan hasil alam Buah Naga. Kali pertama ikut
serta dan langsung menjadi sebuah awal yang gemilang. Harap dan cita untuk
tumbuhnya perekonomian nusantara.
Di bidang seni musik, Agria Swara
IPB, Telkom University Choir, dan yang terbaru Unpad Choir kian jadi sorotan
Internasional juga. Swiss, Austria, Serta Bali berkesempatan menikmati alunan
harmoni grup vokal dari ketiga tim paduan suara ini.
Kira-kira kalau kita buat grup
paduan suara juga gimana menurut kalian? Sahabat setia pembaca #ProsaSelasa ada
yang punya suara sopran, alto, tenor, bariton atau bass? Hehehe.
Oke, last but not least. Zohri. Hari ini insan mana yang belum mengakui
kehebatan dan kecepatannya saat di Finlandia. Pemuda Nusa Tenggara Barat yang
sukses mencatatkan namanya dalam sejarah baru Tanah Pusaka Indonesia. Ada pula
kisah juang Duo Ahsan-Hendra. Pasangan ganda pebulutangkis tanah air yang juga
gemilang memberikan hasil terbaik dan paling baik saat kejuaraan badminton
Singapura Terbuka 2018 kemarin.
Sebenarnya, masih banyak lagi
prestasi Indonesia lainnya. Tetapi melihat ke depan, paling dekat ini Indonesia
akan dihadapkan dengan perhelatan Asian Games di Jakarta dan Palembang. Mari
sama-sama kita sokong penuh putra-putri terbaik bangsa yang berlaga di sana. Semoga
sukses dan mendapatkan hasil terbaik!
Terima kasih untuk para jawara
atas prestasi dan dedikasinya. Tak lupa juga untuk diri kita semua, kampiun di
cerita kita masing-masing. Pastikan semangat berkarya dan jiwa optimis itu selalu
tetap terjaga. Selamat menikmati, dan sampai jumpa di #ProsaSelasa selanjutnya
ya!
Salam!
6 comments: