I Dream Loud!
Durasi Baca: 7-8 Menit
“Aw, mau
ikutan ini gak?” Tertiba ada chat masuk dari salah seorang teman saya.
Seingat
saya, ketika itu saya sedang berada dalam perjalanan menuju Jatinangor. Tempat
di mana saya menimba ilmu. Tepatnya dalam sebuah bis yang bertujuan akhir di
Tasik, saya membuka chat tersebut lalu membacanya. Ternyata bersama dengan chat
itu dikirim juga poster acaranya.
“Itu free kan ya? Kuy!”
Itulah
kali pertama respon saya setelah mengetahui bahwa seminar tersebut bersifat
terbuka untuk semua fakultas dan yang enggak kalah pentingnya lagi adalah free
entrance! Terlebih lagi dengan mimpi sebagai tajuk bahasannya. Ah, bagi
saya pribadi berbicara mengenai mimpi itu selalu menjadi hal yang menarik untuk
dibahas dan tentu untuk direalisasikan pada kehidupan nyata.
Sesampainya
di kosan, tanpa berpikir panjang langsung saja saya segera mencoba mendaftarkan
diri untuk ikut serta di seminar tersebut. Namun, sinyal di kosan kurang
membawa keberuntungan waktu itu sehingga berujung pada didaftarkan oleh teman
saya. Berhasil. Setelah itu, saya hanya diminta untuk bersabar menunggu
konfirmasi email balasan sebagai bukti telah mendaftar sekaligus tiket masuk ke
seminar tersebut. Tetapi, sampai H-7 seminar pun saya belum mendapatkan
konfirmasi email itu sedangkan teman saya ini sudah terlebih dahulu mendapatkan
konfirmasinya. Ah, mungkin pesertanya sudah terpenuhi. Begitu pikir pupus saya
waktu itu.
Tibalah
H-5 seminar, waktu itu saya memutuskan untuk mengecek email kembali. Kamu tahu?
Ternyata belum ada juga! Terkadang di situ saya merasa sedih. Barulah pada H-3
seminar saya mendapatkan konfirmasi email tersebut. Tandanya saya bisa
mengikuti seminar itu. Yeay!
Senin, 22
Februari 2016, Pukul 13.30 WIB
Hari
di mana seminar akan berlangsung pun tiba.
Setelah
cukup lama mengantre masuk, akhirnya saya berhasil memasuki ruangan seminarnya.
Tepatnya, di Bale Santika –salah satu tempat di Unpad yang memang diperuntukkan
sebagai tempat acara seperti talkshow, seminar, dan workshop. Namun, tidak ada
lagi kursi kosong yang tersisa dan akhirnya saya duduk menghampar di depan
panggung.
Kali
pertama yang masuk sebagai pembicara adalah seorang CEO Godrej Indonesia,
Naveen Gupta. Barulah setelahnya dilanjutkan oleh penulis buku ‘The Naked
Traveler’, Trinity. Di sesi pertama ini, mereka terlebih dahulu memperkenalkan
dirinya masing-masing dalam lima hal berikut.
1.
Hidden
Talent.
Hidden
talent atau bisa disebut juga bakat tersembunyi. Naveen sendiri menunjukkan
bakat tersembunyinya adalah ibu jarinya yang fleksibel. Bisa menyentuh bagian
pergelangan tangannya. Sedangkan Trinity, bakat tersembunyinya adalah bisa
menggerakkan kedua kupingnya.
Ketika
membaca dua kata tersebut di slide presentasi mereka, seketika saya langsung
berpikir sejenak. Apa ya hidden talent saya? Sampai tulisan ini rampung
pun sepertinya saya belum tahu apa bakat tersembunyi saya hehehe.
Kalau
kamu, apa bakat tersembunyimu?
2.
Guilty
Pleasure.
Kalau
bagian ini, bisa dibilang semacam sebuah kesukaan yang terkadang menyebabkan
lupa waktu atau sekadar penghilang rasa bosan saja. Guilty pleasure dari
seorang Naveen yaitu bermain ‘Score! Hero’ di android kesayangannya. Berbeda
halnya dengan Trinity yang lebih suka menonton entertainment.
3.
Petpeeve.
Bisa
dibilang kalau petpeeve ini seperti sebuah ketakutan akan sesuatu hal atau rasa
kesal akan sesuatu. CEO Godrej Indonesia ini nyatanya sangat phobia dengan
seekor cicak. Sedangkan penulis buku The Naked Traveler ini akan merasa kesal
apabila ada orang yang tidak mau antre.
4.
Achievement.
Lantas,
pencapaian apa saja yang telah mereka capai sampai sekarang? Kalau Naveen, pada
slidenya menampilkan bahwa achievement-nya adalah melakukan terjun sky
jump dari salah satu gedung tertinggi di dunia. Kalau Trinity, achievement
baginya adalah telah berkunjung ke 22 negara hanya dalam kurun waktu satu tahun
saja loh, guys.
5.
Bucketlist.
Nah,
bucketlist di sini merupakan pencapaian negara-negara yang berhasil mereka
berdua kunjungi. Naveen sendiri telah berhasil mengunjungi 52 dari 100 negara
yang ada dalam bucketlist-nya. Sedangkan Trinity telah berhasil menginjakkan
kakinya di 72 negara. Satu di antaranya adalah Indonesia candanya waktu itu
hahaha.
Setelah
sesi perkenalan selesai, mereka berdua memaparkan segala hal yang berhubungan
dengan mimpi secara bergantian. Dimulai dari Naveen yang menjelaskan visi misi
dari perusahaan Godrej sendiri yang menginginkan perusahaan mereka bisa
berhasil masuk ke ranah internasional dan bisa mencetak sumberdaya yang
berkompetensi baik. Di sisi lain, Trinity bercerita ketika harus resign dari
pekerjaannya dan memutuskan untuk menjadi blogger pada tahun 2005. “Full
time traveler, freelance writer.” Ujarnya penuh bangga. Bagi yang penasaran
sama Trinity bisa berkunjung ke blognya di sini. Tentu mereka
berdua menjalaninya atas dasar sebuah passion.
“Because
life is too short to do things you don’t love.”
Dari
seminar ini pun saya bisa mengambil beberapa pelajaran dari apa yang telah
mereka berdua coba sampaikan kepada para peserta seminar. Di bawah ini terdapat
beberapa pelajaran yang saya dapatkan. Simak kuy!
LESSON 1:
Dream big.
Bermimpi
besarlah! Selagi mimpi itu merupakan sesuatu hal yang gratis.
Secara
logika, semakin besar mimpi kita maka akan semakin besar pula pencapaian yang
didapat apabila telah berhasil mewujudkannya menjadi kenyataan. Misalnya, si A
menargetkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4 untuk masa akhir perkuliahan di
tingkat dua. Sedangkan B hanya menargetkan IPK 3,8 untuk akhir tingkat duanya.
Hasilnya, si B berhasil mendapatkan IPK 3,8 dan si A hanya mampu mencapai IPK
3,9. Secara hitam di atas putih mungkin si A dikatakan gagal. Namun, secara
harfiahnya si A masih lebih unggul dibanding si B yang berhasil mencapai
targetannya.
Jadi,
yuk buat capaian mimpi sebesar-besarnya!
LESSON 2:
Take risks. But be ready to adapt.
Selanjutnya,
berani mengambil risiko. Di saat sekiranya sudah yakin dengan apa passion kita
sebenarnya dan juga memiliki mimpi yang besar, maka tindakan yang diperlukan
untuk melangkah lebih jauh lagi adalah berani mengambil dan mengahadapi segala
risiko yang harus dilewati nantinya. Tentu kita juga dituntut agar bisa
beradaptasi dengan dampak dari risiko yang kita pilih.
Misal,
di saat si A memutuskan untuk menjadi full time blogger dan memilih resign dari
kantornya. Berarti si A telah memikirkan apa saja risiko yang akan ia hadapi
dan harus bisa beradaptasi akan kondisi tersebut.
“Don’t
just dream it. Quantify it and be good at it.”
LESSON 3:
Focus on people.
Terakhir,
fokus. Setelah jelas mimpi besar kita apa dan siap menghadapi apapun risikonya,
maka hal terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah fokus. Fokus dengan segala
hal yang dapat membantu mewujudkan mimpi tersebut.
Ingat,
fokus. Jangan salah fokus.
Ada
sebuah momen lucu sebelum seminar diakhiri. Sebelum sesi seminar ini dimulai,
panitia sempat berkeliling meminta kertas mimpi kepada peserta yang hendak
mengumpulkan. Nah, tepat dipenghujung seminar kertas-kertas tersebut dibacakan oleh
Naveen dan Trinity. Ada yang menuliskan mimpinya ingin menjadi food blogger
terkenal di Bandung, melanjutkan studi S2 ke Jerman, nikah muda seperti Raffi
dan Gigi, punya suami yang pintar ganteng juga kaya, sampai pergi ke Disneyland
hasil dari menang undian hahaha. Memang hal tersebut tidak ada salahnya kok.
Semangat mewujudkannya bagi yang menuliskan mimpi tersebut!
So,
wake up dreamers! I dream loud!
with the maestro of travel blogger, Trinity! |
with CEO Godrej Indonesia, Naveen! |
Trus abang nulis apa di kertas mimpi?
BalasHapusJgn2 pengen nikah muda kayak gigi m rapi amat
Waktu itu ada berapa banyak peserta yg hadir bang? Berapa perbandingan cewek m cowoknya?
Wah bakat tersembunyi saya apa ya? Tw engga bang
Sya engga tw loh
Kebetulan waktu aku datang sudah ditutup sesi pengumpulan kertas mimpinya, Bang.
HapusYeu, bisa aja nih si abang haha.
Asyik juga sharing pengalaman ikut seminarnya. Andai aja acara kayak gini ada di sekolah gue.
BalasHapusKalo udah bicara soal mimpi pasti seru. Gimana cara dan kiat buat meraihnya, itu yang jadi poin menarik.
Btw, ada insert link yang ketinggalan tuh, bang. Ehehehe
Kalau enggak ada, jadi pelopor acara semacam ini aja, Rob! Haha.
HapusMenarik pake banget pasti itu mah. Trust me.
Iya kemarin lupa itu haha.
Sudah diperbaiki ya, Rob. Terima kasih koreksinya :)
Setau aku pet peeves itu sesuatu yang ngga disuka banget dari seseorang meskipun baru ketemu, jadi kayak yang bikin ilfeel gitu (?). Tapi gatau deh lupa XD
BalasHapusYang lesson dua sih, udah bener banget. Aku pernah nonton salah satu Vlog-nya Arief Muh, dia ketemu sama temen lamanya. Asalnya notaris, sekarang jadi jualan brownies (wow this has rhymes). Waktu jadi notaris dan ngerasa pengen ngejalanin passion-nya jualan brownies itu, temennya Arief gak serta-merta banting setir tanpa persiapan dan perhitungan. Dia justru merintis bisnis brownies waktu masih jadi Notaris, waktu dirasa udah cukup stabil (resiko gagal/bangkrut lebih sedikit), baru banting setir 100%. Keren, ya.
Selain harus adaptasi, ya mencegah bisa jadi lebih baik daripada mengobati~
Nah, iya kak kurang lebih gambarannya seperti itu lah ya terkait petpeeves di situ :D
HapusWah, ini makna serupa yang dibungkus dalam kisah orang lain ya.
Benar sekali kak, mencegah risiko kegagalan itu lebih baik daripada harus repot-repot mengobati ketika sudah tertimpa kegagalan.
Tetapi, semoga kita termasuk orang-orang yang sukses ya. Aamiin.
Huaaaaa ada Trinity. Dia keren banget. Aku ngefans tuh sama dia. Travel blogger yang pintar, asik, dan humoris. Kamu keren dan beruntung bisa diseminarin dan foto bareng. Aaaaaaaaaaaaak. Mupeeeeeeeeng!
BalasHapusMenarik ya bahasannya. Aku suka yang hidden talent tuh, Di. Lucu juga. Trus yang guilty pleasure. Kalau soal guilty pleasure, aku kayaknya punya sih. Baca-baca review film bisa ngatasin kebosanan dan memperbaiki mood. Aneh sih. Ngabisin kuota aja. Hahahhaha.
Btw kamu apa kabar? Udah lama nggak nulis postingan, Di. Kirain kamu nggak ngeblog lagi gitu. :'D
Iya. Kak Trinity itu inspiring banget deh cha.
HapusBeruntung bisa mendengar sharing-sharingnya langsung di seminar itu.
Anak perfilman banget nih. Pantesan wawasan filmnya luas ya haha.
Baik kok, Cha.
Aktivitas di kampus aja yang lagi padat-padatnya.
Sampai bingung harus membagi waktu buat nge-blogging :(
Tapi akan terus menulis di blog ini kok! Semangat 45!
Kapan ya ada beginian di sekolah gue. Apa ini cuma ada di dunia perkuliahan aja?
BalasHapusRasanya gak tau kenapa pengen banget ikut-ikut seminar kayak begitu. Apalagi, isinya orang-orang keren kayak mereka. :D
Jadi panitia acaranya aja kalau belum ada acara serupa, Yu.
HapusJatuhnya juga pengalaman kan nantinya. Belajarnya dua kali.
Ketika kepanitiaan sama ketika acara tersebut berlangsung.
Kalau aku sih, mau menjadi bagian dari orang-orang keren seperti mereka itu :D
Meskipun enggak ikut seminarnya tapi setelah baca postingan Lo ini gue tetep dapet ilmunya heheh
BalasHapusTerimakasih sudah berbagi (=^ ^=)
Gue juga suka bikin my dream list buat satu tahun kedepan, nah biasanya diakhir tahun gue nyoret satu persatu mimpi/harapan yang udah berhasil gue wujudin
Terima kasih kembali :)
HapusKeren! Semangat mewujudkan mimpi-mimpi tersebut, Kak!
Kalau aku sih lebih ke arah menuliskan seratus mimpi lantas mencoretnya satu per satu jika sudah tercapai. Kalau sudah dicoret satu, diperbaharui satu mimpi yang baru lagi. Sungguh mengasyikan haha.
aku jadi mikir hidden talent ku juga niih.
BalasHapuskayanya hhmm gak ada deh.
hobi gue sekarangjuga ikut seminar, seneng aja gitu dengerin orang-orang hebat berbagi pengalaman.
Bukan enggak ada kali. Belum menemukan yang pas aja gitu (?)
HapusAlangkah lebih senang lagi ketika kita yang ambil bagian untuk berbagi pengalaman seperti mereka itu sih ya :)
Whaaak its a good event to join with haha. pengen ikutan tapi udah lewat euy.
BalasHapusabis baca ini jadi pengen ikutan resign, tapi tapi tapi *eh kok masih ada tapinya
Aku penasaran, kamu pasti bawa catetan ya pas hadir acara ini?
Hapusabis detil banget kalau bikin postingan. Bener bener dah niat :D
Sudah lama sekali lewatnya ini mah kak :D
HapusTapi bohong? Hahaha.
Iya kak. Aku tipikal orang yang kalau materi atau bagian pentingnya gak ditulis itu ya pasti lupa hehe. Jadilah kubawa buku kecil kemana-mana deh.
HapusAndai bisa ke wujud itu punya mimpi bisa liburan ke luar negeri kaya raffi dan gigi hahaha.
BalasHapusPengen juga atuh xD
Hayuk dibuat list mimpinya, Mbak! :D
HapusDasar Pecinta Gratisan Lu !!!
BalasHapusHahaha tapi beruntung banget bisa ke seminarnya blogger traveling kece kayak Naveen sama Trinity.
Setelah baca Hidden Talent keduanya, aku coba praktekin loh nyentuh pergelangan tangan sama gerak-gerakin kuping. E gagal !!
Hidden Talent ku kayaknya nguap sama bersin bisa barengan deh. Hahahaha
Waduy Achievmentnya Trinity bikin Envy bang di. :(
Tapi harus bisa niru lahh. Semangat !!
Ah, Bang Azka ini kalau komentar suka benar deh haha.
HapusSelagi gratis kan lumayan buat menghemat uang bulanan anak kosan ya, Bang.
Menguap sama bersin bareng? Duh, jadi dibayangin kan ah bang haha.
Harus bisa!
Semangat 45!
Materinya menarik banget wal
BalasHapusDan aku baru tsu wujud mb trinity yg terkenal itu seperti ini tah hehe
Keren ya mereka, gantungin mimpi ga tanggung2 ampe bisa mewujudkan semua
Jadi pingin nyari bskat tersembunyi aku apaan ys..
Wah ada kampusku juga ikutan nih
Sejujurnya, aku malah belum tau sesosok trinity itu siapa, Mbak. Barulah setelah ia menjadi salah satu narasumber di seminar tersebut aku mulai penasaran haha.
HapusSaya sampai sekarang juga masih mencari-cari hidden talent saya apa hehehe.
Oleh karena itu, dream big mbak nit :)
ini seminar yang bermanfaat banget, apalagi yang emang lagi down sama cita2. motivasi banget isi seminarnya :D
BalasHapusBermanfaat pakai banget, Bang! :)
HapusHmm andai seminarnya ditempat saya pasti saya datang dan semoga saja bisa memberi saya dorongan untuk lebih cemungut lagi, ahi hi hi.
BalasHapusMungkin di seminar lain dengan topik yang berbeda lagi nantinya, Kang :)
HapusSemangat 45!
Halo Diw. Baru bisa ngejejak lagi nih kemari hehe.
BalasHapusMeskipun sinyal di kosan lo kurang bagus untuk daftar, at least masih bisa dibantuin daftar sama temen lo dan akhirnya lo pun bisa menikmati seminar gratis itu. W-O-W! Pasti seru banget itu seminar, apalagi yang dibahas adalah mimpi, dalam artian bermimpi untuk kemajuan diri. Keren euy, bisa ngehadirin dan foto-foto bareng sama narasumbernya.
Gua juga bingung, kira-kira hidden talent gua apaan yak haha. Si Naveen dan Trinity keren juga bakat tersembunyinya. Gua baru tahu istilah Petpeeve. Untuk yang bucketlist, hebat ya mereka bisa menjelajahi dunia dan melihat keberagamannya. Ah, kepengen :D
“Because life is too short to do things you don’t love.” Duh, kalimat ini bener banget. Meskipun telat, alhamdulillah akhirnya gua bisa menemukan kebahagiaan lewat blog :)
Wah, ketiga lesson-nya oke semua! Bermimpi besar itu perlu, jangan tanggung-tanggung. Mungkin sebagian orang akan mikir, "Ah, ngapain mimpi yang tinggi-tinggi, orang yang sedang-sedang aja belom tentu bisa meraihnya." Padahal justru dengan berpikiran begitu, khawatirnya malah me-mindset otak kita untuk meremehkan diri sendiri, padahal ngga akan ada yang tahu seberapa hebatnya diri kita dalam meraih semua impian. Begitulah. Naveen dan Trinity adalah contoh nyata tanam mimpi yang besar :D seperti yang tertulis di atas: "Selagi mimpi itu merupakan sesuatu hal yang gratis".
Iya, Alhamdulillah sekali bisa menghadiri seminar dengan tema yang luar biasa tersebut, Mas. Kesempatan yang saya yakin tidak akan datang untuk kedua kalinya kalau bisa dibilang hahaha.
HapusSama mas, saya sendiri pun sampai sekarang masih mencari-cari sebenarnya hidden talent saya apa. Sesuatu yang benar-benar hidden sehingga sulit untuk ditemukan jadinya. Mungkin begitu, who knows? :D
Yap! Saya juga menemukan kebahagiaan lewat menulis, Mas.
Ya, seringkali kita under estimate diri bahwa sesuatu yang kita impikan atau akan kita kerjakan itu mustahil untuk dilakukan, mustahil untuk dicapai, mustahil untuk diselesaikan. Padahal, kita belum mencoba walau selangkah untuk merealisasikannya.
Terima kasih, Mas Bayu, sudah berkunjung kembali :)
Rapi dan lengkap, khas tulisannya Awal. Haha.. Jadi makin semangat untuk melampaui next target, hm, nabung untuk resign! :D Thanks Aw, udah share catatan talkshow. See ya on kopnas!
BalasHapusEwh, tulisan ini secara tidak langsung memprovokasi untuk resign kerja ya ._. Hahaha
HapusSama-sama, Kak. Senang bisa berbagi :)
See ya!
Ah, aku baru baca!
BalasHapusbaik banget yaa temen kamu, jadi terharu :') salam gitu yaa dari aku. wk
oiya, kapan ikut seminar lagi?
Sudah disampaikan salamnya, ya!
HapusBelum lama ini, aku ikut bedah buku Dilan. Ditunggu aja ya postingannya!
Menang undian..?? Wah, boleh juga itu! :)
BalasHapusMimpi yang luar biasa ya! Haha.
HapusKeren banget... Maksih udah share.. Salam kenal ya Bro
BalasHapusTerima kasih ya.
HapusSalam kenal juga ya, Wisnu! :)
hii kak infonya keren niihh.. ooo iya kak kalau ingin tahu tentang cara membuat website yukk disini saja.. terimakasih
BalasHapusTerima kasih ya! :)
HapusBisa ini kapan kapan join seminarnya hehe
BalasHapus