Kaleidoskop 2015: Tahun Perjuangan
Durasi Baca: 4-5 Menit
Berbicara masa lalu,
hm. Kalau remaja yang gagal move on mungkin akan bilang, “Ah yaudahlah ya, masa lalu mah gausah
dibahas. Nyeri hate.” Abis ngomong gitu mojok di kamar, stalking
mantan, lalu nangis kejer karena doi udah punya yang baru hehe. Kalau penyanyi
dangdut terkenal, Inul Daratista, mengekspresikan masa lalu dalam sebuah
lagunya, “Masa lalu, biarlah masa laluuu.” Maaf gak usah nyanyi, ini blog bukan
Inul Vi*zta tempat karokean. Kalau mereka yang dulunya punya memori
kelam mungkin akan bilang, “Bunuh adek, Bang. Hayati lelah dengan semua ini. Masa lalu itu aib ah.” Kalau Facebook terkenal dengan Kaleidoskop akhir
tahunnya. Kalau Instagram terkenal dengan Best Momment-nya. Maka disini
perkenankan saya untuk menuangkan masa lampau 2015 saya dalam sebuah tulisan. Menghadapinya.
Berdiri gagah. Memeluk setiap kisah. Menempatkan kisah itu di tempat terbaik
(Re: Blog ini). Check it out!
Pada awal tahun 2015,
Januari. Sebagai lulusan SMA tahun 2014, saya masih harus legowo dengan menyandang
status masih pengangguran. Sedih ketika harus menyaksikan teman-teman saya
sudah kuliah tetapi saya belum. Sedih ketika mendengar teman-teman saya
berbicara mengenai ipk mereka yang luar biasa hancurnya.
Kegiatan-kegiatan mereka yang di luar nalar saya rasanya seru. Tetapi hal itu
tak boleh berlarut dan membuat saya semakin tertekan. Di balik itu semua, saya
masih bisa merasakan liburan bersama mereka. Ketika itu kami rekreasi
berkeliling ibukota Jekardah. Kesepakatannya adalah tidak menggunakan
kendaraan pribadi baik itu mobil ataupun motor. Semua wajib, kudu, mesti, dan
harus naik busway. Pelopornya, Akhdan. Dia berdalih, “Liburan kali ini
tuh bukan sekedar untuk jalan-jalan, buang-buang waktu, hamburin uang. Tapi,
kita sekalian memperkenalkan betapa beautiful-nya Indonesia ini.”
Katanya sih gitu, katanya.
Here we are! |
Februari berlalu
begitu cepat. Sampai akhirnya maret tiba. Bulan yang sangat saya tunggu-tunggu.
Tepatnya 3 Maret, I am 18, Yeay! Ulang tahun kali ini spesial dan
berbeda bagi saya. Bagaimana tidak, saya mendapatkan ucapan dan sedikit buah
tangan dari fans-fans teman-teman setia saya. Semoga doa dan juga
kebaikan kalian kembali lagi ke diri kalian masing-masing ya.
Finally 18, Yeay! |
Masih di bulan maret yang ceria. Sebuah
anugerah bagi saya dalam segala keterbatasan yang ada, bisa mengunjungi kota Haramain. Ibadah umrah tentu.
Namun, saya terbang ke tanah suci itu juga dengan membawa harapan untuk bisa
kuliah di salah satu Universitas terbaik disana, Universitas Islam Madinah. Ya,
harapan ketika itu. Saya melaksanakan tes langsung di sana dan untuk hasilnya
masih digantungin. Entahlah, mungkin gak lulus kali ya. Lewat kejadian itu
akhirnya saya tau, oh ini rasanya digantungin?
Satu pekan berada di kota Mekkah,
membuat saya begitu merasakan begitu adanya semangat berlomba-lomba dalam
kebaikan di sana, begitu maqbul semua doa-doa yang terucap. Lima hari
selanjutnya saya dan rombongan melanjutkan ibadah tersebut di kota Madinah. Hal
yang begitu terasa di sini adalah semangat akan menuntut ilmu yang
menggebu-gebu. Betapa beruntungnya saya bisa berkunjung ke kedua kota itu.
April dan Mei, saya
lalui dengan penuh tangis haru. Setelah beberapa pekan harus dirawat di rumah
sakit daerah Rawamangun. Tepat pada 6 Mei 2015, Nenek (Saya memanggilnya Ibu)
menghembuskan nafas terakhirnya di usia ke-64. Tak ada rasa lagi selain
diselimuti rasa sedih pilu. Kehilangan salah satu nenek terbaik yang pernah ada
di hidup saya. Kehilangan salah satu nenek yang mengajarkan saya banyak hal.
Rindu, Bu. Semoga tenang di alam sana ya, Bu.
Juni dan Juli, momen
di mana saya diberi kesempatan kedua kalinya untuk bisa menyandang status ‘mahasiswa.’
Saya gunakan momen yang ada untuk nge-date bareng. Bareng kamu buku maksudnya.
Tes pada 9 Juni. Kemudian saya digantungkan lagi selama sebulan lamanya. Panitia
SBMPTN, lo ga asik! Hehe. Alhasil, karena segala jerih payah saya dengan
memanfaatkan waktu yang ada untuk nge-date tadi, saya berhasil lolos
dalam seleksi tersebut. Bukan masalah meskipun hanya diterima pada pilihan ketiga. Karena pilihan
pertamanya kan kamu, iya kamu (Loh?). Gembira bukan kepalang saya saat itu,
Rasa-rasanya saya diberi kesempatan untuk menata ulang mimpi lagi.
Tibalah saya di bulan
Agustus. Bulan penuh dengan THR, halal bi halal, makanan enak, dompet tebal.
Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Agustus ini saya bisa
dipertemukan lagi dengan teman-teman seperjuangan ketika di bangku SMA. Kenangan-kenangan
masa sekolah seketika hadir lewat obrolan-obrolan cantik yang tak sengaja
dilontarkan. Rasanya seperti mau kembali ke masa SMA.
One big family of Senhigh5 :) |
Finally, masih di bulan yang
sama saya menyandang status sebagai mahasiswa baru alias ‘maba.’ Menjadi
seorang anak jurusan agribisnis itu, kamu menantu idaman! Haha. Merantau dari
Jakarta ke Sumedang dengan membawa banyak harapan keluarga. Harus melewati fase
hidup sebagai anak kostan yang serba ala-ala, ala kadarnya saja. Indomie lagi,
indomie lagi. Ah, sudah biasa hehehe.
Udah anak agribisnis banget, belum? |
Dunia perkuliahan
dengan beraneka macam kegiatannya menyibukkan diri saya. Membuat waktu terus
berputar terasa begitu cepatnya hingga sampailah saya di penghujung tahun 2015.
Setelah melewati suka-duka, lika-liku, serba-serbi di semester awal kuliah ini,
saya mengakhiri aktifitas kuliah dengan sebuah kuliah lapangan yang berkunjung
ke perkebunan di Pengalengan, Bandung. Ketika itu saya dan teman-teman sekelas diajak
untuk menjadi seorang ‘petani berdasi’ selama setengah hari.
AgriB(ur) on vacation. |
Pada akhirnya, saya sangat bersyukur
dengan apa yang telah dilewati pada tahun 2015 kemarin, karena mengajarkan saya
begitu banyak hal tentang memaknai sebuah kehidupan. Pertama, hidup ini harus disyukuri mau
bagaimana pun kondisinya. Selama kita mampu untuk bersyukur, niscaya kita akan
mendapatkan lebih dari sekedar apa yang kita inginkan melainkan mendapatkan
juga apa yang kita butuhkan. Kedua,
jikalau ada pepatah lama yang berbunyi "di mana ada pertemuan, di situ
pasti ada perpisahan." Bisa juga dapat kita artikan bahwa "semua yang
bernyawa (permulaan) pasti akan mati (perpisahan)." Jadi, persiapkan
sedini mungkin bagi diri kita untuk menghadapi perpisahan tersebut. Pelajaran memaknai
hidup yang terakhir, Ketiga, sejatinya hidup adalah perjuangan.
Menjumpai sebuah kegagalan bukan berarti harus membuat kita berhenti mencoba,
bertekuk lutut dipojokan kamar, lalu meratapi nasib malang seorang diri, lalu update galau di sosial media,
bukan. Tetapi dengan mengevaluasi lalu memperbaiki kesalahan yang ada. Bukankah
proses tak akan berdusta pada hasilnya?
Bagi saya, tahun 2015 adalah tahun
perjuangan. Perjuangan untuk mewujudkan mimpi-mimpi lama yang telah dibuat.
Kalau meminjam kalimatnya orang bijak, “Hari ini harus lebih baik dari hari
kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.” Maka dalam konteks ini,
tahun ini (2016) harus lebih baik daripada tahun kemarin (2015). Let’s make differences guys!
wih hebat udah bisa umrah
BalasHapustrut beduka cita mas atas kepergian neneknya :(
asik dah sekarang jadi mahasisa eh mahasiswa
Alhamdulillah saya juga gak menyangka sekali bisa sedini ini untuk pergi kesana.
HapusWaaah iya saya senang sekarang sudah bisa menyandang status mahasisa, eh mahasiswa maksudnya.
Terima kasih ya, Nik.
2015 rasa nano-nano.
BalasHapusInnalillahi wa innailaihi raajiun.terut berduka cita ya.
Itulah hidup, terlalu banyak hitam putih yang mau gak mau harus dilewati dengan gagah.
HapusTerima kasih ya :)
Wihhh .. maba nihhh maba nihh .. Ulululu~~~
BalasHapusWelcome to dunia kampus ba .. eh mas awaldi .. wahaha ..
Waduy, udah poernah umroh pula ,, keren nih .. Moga2 gue bisa nyusul kapan2 ..
dan trut berduka cita ya atas meninggalnya nenek mas .. Semoga diberikan tempat yang layak di sisi-Nya Aamin ..
Aduh jangan di ospek lagi ya. Lelah adek, Bang haha.
HapusHaha iya nih bersyukur banget bisa berangkat kesana. Nanti laporan lagi ya kesini kalau sudah nyusul! :D
Aamiin. Terima kasih :)
"Petani Berdasi"....
BalasHapusBerfikir keras juga Mas...buat di visualisasikan dalam fikiran...
Hehehe masuk 2016 udah jamannya petani berdasi, Mas :D
HapusWuaaahhh, sugguh banyak pengalaman yang tak terlupana. Semoga saya bisa nyusul buat umrah. :)
BalasHapusBTW, sudah follow blognya. ^^
Maka dari itu saya konversikan lagi ke dalam sebuah tulisan biar semakin abadi pengalamannya.
HapusAamiin.
Terima kasih ya, Mbak :)
hahaha, keren juga. nggak apa-apa jadi maba yang tertunda.. yang penting kuliah cuy :")
BalasHapussemoga ipk lo nggak luar biasa... hancurnya
Iya nih, Bang. Syukur-syukur banget ya ini udah gak jadi anak penganguran lagi sekarang.
HapusAamiin. Hahaha makasih, Bang! *langsung cek nilai*
Semoga makin sukses lagi mas tahun ini, di tahun lalu boleh kita meninggalkan kesedihan tapi mudah-mudahan di tahun kita bisa menyusunnya jadi lebih bahagia.
BalasHapusAamiin.
HapusSiap, Mas! Harus bisa lebih bahagia dan sukses dari tahun kemarin pastinya.
Selamat ulang tahun yang ke-18 ya! Eeeh, nggak papa kan telat? :D
BalasHapusSetuju banget sama poin ketiga. Hidup adalah perjuangan. Bener banget. Aku juga ngerasanya tahun 2015 itu tahun perjuangan. Ya, semoga di tahun 2016 ini ini semakin berkah ya. Oh iya, selamat jadi mahasiswa yaaa :))
Haha gapapa kok. Terima kasih ya!
HapusAamiin. Mari lanjutkan perjuangan itu untuk tahun 2016 yang lebih berkah. Hidup mahasiswa! (loh?)
keren keren ya pengalaman di tahun 2015..semoga tahun ini lebih baik dari tahun lalu
BalasHapusbaru 18 ternyata, kirain udah 20 an ke atas haha, #peace :D
Aamiin.
HapusHmmm gapapa kok, udah biasa huhu.
Terima kasih sudah mampir!
Waaah hebat mau jadi mahasiswa di Madinah, dan udah umroh di usia 18 tahun, alhamdulillah mas,,, saya turut berduka cita sama nenek mas semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah amiiinnn, dan sama mas saya juga ke nenek yang dari ibu suka panggil bukan nenek tapi mama (ibu) kayak ke ibu sendiri... :)
BalasHapusAlhamdulillah mas, rejeki anak sholeh hehehe.
HapusAamiin. Terima kasih ya, Mas.
wah ternyata ada juga selain saya yang begitu ya.
Mantap betul pesannya ini. Keren. Keren. Semoga di taun ini makin seru lagi ya Awal. Salam kenal!
BalasHapusTerima kasih atas apresiasinya :)
HapusAamiin. Salam kenal juga ya.
Semoga bisa lanjut kuliah di Universitas Islam Madinah, btw, itu universitas apa ya? #lah Turut berduka cita juga buat neneknya ya:")
BalasHapusItu Universitas yang ada di Madinah (?)
HapusTerima kasih ya.
Enaknya udh umrah. Kapan naik hajinya?hihi
BalasHapusTurut berduka cita ya bang atas kepergian nenek tersayangnya:')
Enak ya udh jadi mahasiswa. Semoga sukses terus:D
Hajinya nanti menyusul kalau sudah mampu haha.
HapusAda enak dan gak enaknya kok jadi mahasiswa btw
Terima kasih ya :)
2015 banyak banget pengalamannya, dari yang senang, sedih gitu.
BalasHapusSalam kenal ya :D
Rame rasanya itu makin asik sob, Haha.
HapusSalam kenal juga ya :)
Masih mudah udah umroh ada. "Enak ya, kalo dapet rezeki banyak." Semoga gue bisa menyusul Umroh bahkan Haji. amin...
BalasHapusCiyeee judulnya sama kek di blog Pangeran. Tapi, kisahnya lebih keren di sini. Perjalanan dari yg seneng sampe sedih juga.
Selamat datang di dunia mahasiswa. "Salam receh." :D
Rezeki anak sholeh haha. Aamiin. Kalau udah berangkat buat ceritanya juga ya, Pangeran.
HapusKesamaan dalam judul merupakan kebetulan belaka hehe. Ah, pangeran tuh bisa aja ya :)
Hormat sama sesepuh *hormat*
Maunya salam tempel aja ah, Pangeran :D
subhanallah pengalamannyaa.. ada suka ada duka *jangan dibawa nyanyi :D*
BalasHapussemoga setelah umroh menjadi lebih baik yaa Bang, dan dilancarkan segala urusan, serta tercapai segala impian :))
dan buat almarhumah neneknya, semoga ditempatkan disurganya Allah swt.
Ikut dangdutan juga dia hahaha.
HapusAamiin. Big thank you for ya! :)
tahun 2015 yang banyak kenangan, perjuangan dan kesabaran yah.. wuiih udah umrah moga aku bisa cepet nyusl umrah ^_^.
BalasHapussetuju sama ketiga poinya. selamat ualng tahun yang ke 18 yah telat gak papa.. selamat juga udah jadi mahasiswa.. sukses kedepanya.
Tak terlupakan pokoknya tahun 2015 tuh. Aamiin. Rajin menabung ya bang hehe.
HapusTerima kasih ya :)
Keren pengalamannya, calon orang sukses dunia akhirat ,amiin :D main jg ke blog aku ya biar makin keren nazmilaura.blogspot.com :)
BalasHapusAamiin. Terima kasih ya.
HapusSudah berkunjung balik kok. Udah keren, belum? Haha
Wih.. wih.. wih. Beragam ya cerita selama setahun. Mulai dari seneng, suka, duka, sedih, haru, semua campur aduk.
BalasHapusSekarang jadi anak Sumedang dong? Bagus deh, ngurangin warga Jakarta eheheh *peace*
Salam kenal, ya, yang tempo hari main ke blog gue! Heeehehehe
Gado-gado di tahun 2015.
HapusLumayan lah ya mengurangi angka kemacetan :p
Salam kenal juga sob!
kayaknya sohibku ada yang dosen fakultas pertanian unpad deh..hahhaah dosen kamu jangan-jangan.
BalasHapusWaduh, siapa tuh mbak? Siapa tau saya bisa jadi terkenal di kalangan dosen (?) hehe
Hapus*salfok ke foto-fotonya*
BalasHapusMeni seger euy kayak abis cuci muka pake wudhu :'
*rapihin peci*
HapusYup, Indonesia is beautiful, begitu pula Jakarta. Meskipun carut-marut, tetep aja Jakarta itu ibukota yang nyimpen segudang lanskap menarik. Itu konsep liburan pake busway keliling Jakarta keren juga hehe, pasti banyak banget cerita serunya tuh.
BalasHapusTurut berduka cita atas meninggalnya Nenek Mas. Semua yang dipanggil kembali sama Allah pasti punya hikmah tersendiri. Wah hebat udah bisa umrah. Semoga dapet banyak pengalaman berharga dari sana.
Tiga poin memaknai hidup di atas bener banget. "Hidup ini harus disyukuri mau bagaimana pun kondisinya" --> sip, kalo kita ngga bersyukur, bawaannya dongkol mulu, ngga baik buat hati hehe. So, take a deep breath dan hadapi dunia dengan penuh senyum :)
Setuju. Masih banyak sudut kota Jakarta yang masih bisa di explore lagi ya, Mas.
HapusItu salah satu inisiasi menghindari dan menambah kemacetan ibukota sih mas hehehe.
Terima kasih ya, Mas.
Banyak banget pelajaran berharga yang didapat di sana, Mas. Semoga lain kesempatan bisa saya bagikan pengalamannya di blog ini.
Nah, satu lengkungan pada garis bibir jatuhnya sedekah ya, Mas. Elok untuk dipandang pula :)
Loh, baru 18? Ternyata tuaan gue. Buahaha.
BalasHapusAsyek maen ke Kotu. Anak Jakarta banget dong nih. Eh, emang di Sumedang ada kampus, ya? Kampus apaan? Gue nggak pernah tahu. Hahaha. Nggak gahul amat nih gue.
Btw, turut berduka cita ya atas meninggalnya neneknya. :))
Aih, bukan 21 kok, bukan.
HapusAduh ada, Bang. Universitas Padjadjaran.
Terima kasih ya :))
Yap, karena hasil tidak ada pernah membohongi proses :)
BalasHapusSetuju! :)
HapusKeren umur baru 18 tahun tapi udah bisa umroh :)
BalasHapusAlhamdulillah ya rejeki anak sholeh hehe :)
HapusBulan maretnya mengagumkan, gue juga pengen da kesana :"
BalasHapuskampus pidibaiq tuh haha
Semoga cepet menyusul ya bisa kesana!
HapusIya, kampus Ayah Pidi Baiq haha.
beun ini harus di aminin nih,AMIN!
HapusAamiin :)
Hapuswih perjalanan yang cukup panjang yah,,,, sepertinya hanya saya saja yang monoton ... namun saya tetap mensyukurinya.. :)
BalasHapusHaha jangan begitu, Mas. Masih banyak sendu pilu yang tak dipublish kok itu.
HapusTapi yang terpenting adalah bersyukur :)
as a blogger..expert banget lah yaa :))) well done, aw!
BalasHapusHahaha sa ae ah. Thanks!
HapusNgedate bareng bukujuga keren kok hehe
BalasHapusWah 2015 lengkap banget ya moment dari yang senang sampai sedih
semoga 2016 akan menjadi tahun yang penuh berkah ya
Selalu keren mbak kalo ngedate sama buku mah hehe.
HapusAamiin. Terima kasih ya, Mbak.
Subhanallah *★,°*:.☆\( ̄▽ ̄)/$:*.°★* udah sempet ibadah umrooh
BalasHapusSekarangkan udah jadi maba, yang rajin yah kuliahnya hheheh
Alhamdulillah :)
HapusSiap 86! Hehehe.
Waduh, nano-nano banget yak.
BalasHapusBtw ultah lo sama kayak tanggal ultah nyokap gue.
Haha iya nih, campur sari pisan 2015 teh.
HapusEwh, boleh tuh dirayakan bareng (?) Hahaha.
Yeaaa..muda banget yaaa masih umur belasan tahun :3 sudah mengunjungi tanah suci :)
BalasHapusAlhamdulillah, Mbak :) *Benerin sarung*
Hapus2015 kamu seru banget, Mas. Bisa jalan-jalan, umrah, lolos tes dan jadi maba.
BalasHapusTurut berduka atas meninggalnya nenek kamu ya mas.
Widih ini ulangtahunnya bentar lagi nih. Maret. Hohoo
Alhamdulillah. Semoga tahun ini bisa lebih seru lagi.
HapusTerima kasih ya, Mbak.
Wah iya nih, udah mau ulang tahun lagi aja ya hehe.
Waah udah umrah, dan udah kuliah yah akhirnya
BalasHapusEnak yah!
aku juga nulis hal semacam ini di blogku. btw salam kenal awaldi
Tukeran blogroll yuk ? :)
Alhamdulillah, Kak.
HapusSalam kenal juga kak. Btw sudah ku email ya kak terkait blogroll.
Yaaayy, ntar lagi ultah doong? Klo Umroh lagi, mau juga doong didoain biar bs Umroh juga :)
BalasHapusMoga 2016 nya ini lebih berbeda yaahh, semangaaat kuliah ;)
Iya nih kak bentar lagi hehe.
HapusAamiin semoga ada rezekinya ya kak.
Terima kasih, Kak :)
wah bisa ke tanah suci ya, subahanallah bro!
BalasHapusanyway turut berduka atas meninggalnya nenek tercinta ya, semoga mendapat tempat terbaik disisi Allah, amin!
wah saya saya juga bikin kaleidoskop sama yah, seru juga untuk rekap dan review yang setahun kemarin.
anywa terima kasih sudha berkunjung ke ardikapercha.com
Alhamdulillah, Mas.
HapusTerima kasih ya.
Boleh mas diulas setahun kemarinnya. Siapa tau bisa menjadi inspirasi buat yang lainnya hehe.
Sama-sama.
Taun lalu juga aku umroh. Alhamdulillah di umur kita yang masih muda belia kiyut gini bisa berangkat kesana dan rasanya bahagiaaaaa yaaa Di!
BalasHapusAku punya temen juga di pertanian unpad. Angkatan tua sih 2010 hahaha. Tapi lupa jurusan nya, cuma tau anak pertanian aja. Oke itu gak penting sih cuma mau cerita aja wkwk maapin :)))
foto ku banyak yah :3
BalasHapus