Satu Bulan Penuh Makna

01.26 Awaldi Rahman 26 Comments

 
Durasi Baca: 3-4 Menit
Padat.
Kiranya itulah satu kata yang dapat menggambarkan serangkaian aktivitas saya selama sebulan ini. Semenjak kali pertama memasuki kuliah semester dua terhitung tanggal 15 Februari 2016 lalu hingga hari ini, bersamaan dengan postingan ini dipublikasikan.
Benar saja, ketakutan saya sebelum liburan semester usai lalu akan tidak bisa mempublikasikan tulisan secara rutin di web ketika telah kembali menjalankan aktivitas akademik itu benar-benar terjadi. Meskipun pekan-pekan awal masih bisa diusahakan untuk terus konsisten mempublikasikan tulisan, namun terbilang hampir sebulan ini tak ada postingan baru yang bertambah pada web ini.

schedule board di salah satu sudut kamar kost

Sibuk. Hal tersebut bisa terlihat dari schedule board saya di atas.
Sibuk rapat sana sini. Sibuk mengerjakan tugas kuliah. Sibuk wawancara. Sibuk menjual danusan. Sibuk organisasi. Sibuk membuat tulisan. Sibuk masa orientasi jurusan. Sibuk lain-lainnya. Sepintas terbayang seperti sibuk sekali setiap harinya –meskipun pada kenyataannya memang seperti itu. Namun bagi saya pribadi, sibuk di sini bukanlah sebuah ke sok sibukan cuma-cuma melainkan kesibukan lain yang bisa dibilang lebih bermakna, lebih mendatangkan kebermanfaatan, menjemput banyak pengalaman serta pelajaran hidup.
Selama satu bulan kemarin, pundak saya diamanahkan dengan lima amanah yang berbeda-beda. Tentu amanah tersebut datang tidak dalam satu waktu tetapi secara berangsur-angsur. Harapannya, pundak ini dikuatkan agar semua amanah yang telah dipercayakan kepada saya itu bisa dijalankan dengan sebaik-baiknya. Aamiin. Karena saya yakin, amanah tidak akan salah memilih pundak.
Salah satu kabar baiknya, satu dari lima amanah tersebut telah selesai terlaksana pada 12 Maret 2016 lampau. Di mana saya sendiri yang berperan sebagai ketua pelaksana dari acaranya. Faperta Juara (FJ). Sebuah acara tingkat fakultas guna menggali, menampung, membangun serta menyalurkan aspirasi-aspirasi mahasiswa fakultas pertanian untuk menghadapi Program Kreativitas Mahasiswa – Karya Tulis (PKM-KT) yang rutin diadakan oleh DIKTI setiap tahunnya. FJ ini sendiri terbagi menjadi dua rangkaian acara, seminar dan lomba PKM-KT.
Hal yang membuat saya senang adalah ketika acara tersebut cukup mendapat respon positif dari berbagai pihak. Saya beserta tim yang sedari Desember 2015 telah terbentuk ini bersyukur sekali akan respon baik tersebut. Setidaknya, jerih payah kami selama beberapa pulan tersebut dihargai. Semoga bisa menjadi pelajaran bagi empat amanah selanjutnya agar lebih baik lagi.
Setelah rapat sana sini selesai. Setelah tugas ini itu selesai. Setelah acara demi acara terlewati. Setelah diterima perhimpunan ini itu selesai. Setelah satu kesibukan selesai, saya percaya akan lahir aktivitas baru. Kesibukan baru yang bisa menjadi pembelajaran selanjutnya.
Saya sendiri merasa cukup banyak makna yang saya dapat selama satu bulan ini. Banyak buah pelajaran yang bisa dipetik hikmahnya. Hal yang mungkin tidak akan saya rasakan jika amanah-amanah tersebut bukan ada pada pundak saya. Hal yang mungkin akan membuat jalan cerita hidup saya berbeda dari apa yang saya rasakan sekarang ini.
Salah satu pelajaran yang harus saya sadari adalah pentingnya menjaga diri sendiri. Karena bersamaan dengan ditulisnya postingan ini saya sedang mengalami penyakit tifus. Saya sangat bersyukur karena ternyata masih banyak orang yang peduli terhadap saya. Mereka menjenguk saya. Mereka mendoakan akan kesembuhan saya. Mereka menantikan kembalinya diri saya yang sehat.
Karena dibalik semua kesibukan tersebut Mami saya selalu berpesan, “Gimana kamu mau urus orang lain sedangkan diri kamu sendiri aja gak diurus.” Sebuah nasihat yang dampaknya kini sedang saya rasakan. Kalau dipikir lagi secara saksama, nasihat tersebut memang benar adanya. Jika memang aktivitas sedang padat-padatnya, maka menjaga diri sendiri merupakan aspek yang terpenting ketika itu juga. Kalau bukan diri kita yang menjaga diri sendiri, siapa lagi?
Sungguh, satu bulan yang penuh makna.

26 comments: