The Conjuring 2: Bukan Film Horor
Durasi Baca: 7-7 Menit
Jenis
Film : Horror, Thriller
Produser : Rob Cowan, Peter Safran
Sutradara : James Wan
Penulis : Chad Hayes, Carey W. Hayes, James Wan, David Leslie Johnson
Produksi : Warner Bros. PicturesProduser : Rob Cowan, Peter Safran
Sutradara : James Wan
Penulis : Chad Hayes, Carey W. Hayes, James Wan, David Leslie Johnson
Dilihat
dari trailer filmnya, mungkin beberapa dari kita ada yang menilai biasa
saja horornya atau bahkan bisa menjadi mimpi buruk tersendiri nantinya karena
dinilai begitu horor. Dalam video ringkas film tersebut, memang sang penampakan
terlihat hanya satu atau dua kali menampakkan dirinya. Berbeda dengan film
aslinya. Bahkan kalau boleh saya bilang, trailer tersebut terkesan jauh
berbeda horornya ketimbang apabila sudah menontonnya langsung.
Saya
sendiri baru menonton film The Conjuring 2 ini pada awal pekan, 20 Juni 2016. Selisih
10 hari dari jadwal penayangan perdana di Cinema XXI yang jatuh pada 10 Juni
2016. Ah, tak apa. Meskipun sudah banyak review dan spoiler
sana-sini tentang film ini, hal itu tidak mengurungkan niat saya untuk tetap
menyaksikannya langsung di bioskop. Tsah.
PLOT.
Berbeda
dari film pertamanya, di The Conjuring 2 ini sang sutradara, James Wan,
menghadirkan banyak plot twist yang membuat saya sedikit ragu dalam menebak dan
lebih menerka-nerka akan kelanjutan dari setiap scene-nya. Beberapa
mungkin ada yang bisa tertebak, namun rasanya lebih banyak yang tidak bisa
ketebaknya. Duh, biar Ed sama Lorraine aja yang paranormal, kamu jangan hahaha.
![]() |
source: imdb.com |
TOKOH.
Sepengamatan
saya ketika menyaksikan film ini, setiap tokoh menjalankan perannya dengan
begitu baik. Akting mereka saya nilai begitu luar biasa. Terlebih Madison Wolfe
yang berperan sebagai Janet. Menurut saya, bertingkah layaknya orang kerasukan
itu bukanlah suatu hal yang terbilang mudah. Pasti dibutuhkan latihan berulang
kali dan keahlian tersendiri dari pemerannya.
KONFLIK.
Konflik
awal dari film ini dipicu oleh papan permainan semacam Ouija yang dibuat
sekaligus dicoba mainkan oleh Janet Hodgson bersama kakaknya, Margareth. Tanpa
disadari, perbuatan kedua anak Peggy tersebut menjadi mimpi buruk yang terus menghantui
keluarganya di hari-hari selanjutnya.
Bermula
dari Janet yang kerap kali melakukan tidur sembari berjalan atau istilah lainnya
sleepwalking, sampai pada akhirnya Margareth (Kakak Janet) dan Billy (Adik
Janet) pun turut diganggu oleh roh jahat yang mengaku bernama knock knock.
Eh, maksud saya bernama Bill Walkins, sang pemilik lama rumah yang saat itu Peggy
singgahi sepeninggal pergi suaminya beserta keempat anaknya.
Kejadian
aneh lainnya pun turut hadir di hari-hari berikutnya. Sampai pada akhirnya,
kejadian-kejadian aneh yang terus mengganggu keluarga Peggy ini menjadi salah
satu berita yang disoroti oleh media massa setempat. Peggy beserta keempat
anaknya pun memutuskan untuk meminta bantuan kepada tetangga depan rumahnya
agar diperbolehkan singgah sampai keadaan di rumahnya membaik. Meski mereka
berpindah tempat singgah begitu, tak berarti mereka berhenti diganggu oleh roh-roh
jahat. Pasalnya, mereka masih saja diganggu oleh wujud mengerikan pria bengkok pada
mainan Billy yang menjadi kian nyata.
Lalu,
dikirimlah Ed dan Lorraine oleh pihak gereja untuk ikut membantu menangani
kasus ini. Konon, kedatangan mereka berdua membuat roh jahat yang ada pada
rumah itu tidak suka dan menjadi sebab semakin banyak gangguan-gangguan yang
timbul pada keluarga Peggy, khususnya Janet. Semakin tidak suka, semakin
liciklah pemikiran dari roh jahat ini. Hal tersebut tergambar pada scene
di mana Janet tertangkap basah berpura-pura sedang kerasukan dan menghancurkan
segala isi dapur rumah. Padahal, hal itu merupakan permintaan dari sang roh
jahat agar pasangan Ed dan Lorraine ini pergi.
Klimaksnya,
pasangan supranatural ini mendapatkan petunjuk bahwa hal-hal yang dialami
tersebut terdapat roh jahat lain dan lebih kuat yang menutupi penerawangan
mereka berdua. Selama ini, sang Kakek Bill ini diperdaya oleh iblis bernama
Valak. Valak pula yang membuat Ed harus berjuang sendirian lebih dulu menyelamatkan
Janet, sedangkan Lorraine terkunci di luar rumah. Barulah beberapa waktu
kemudian Lorraine bisa masuk ke dalam rumah dan mengusir Valak kembali ke
neraka. Akhirnya, Ed dan Janet pun terselamatkan dari marabahaya di waktu yang
pas. Karena jika Lorraine telat menyelamatkan keduanya, bisa lain lagi
ceritanya dan menambah durasi film tentunya hehehe.
TETAPI,
INI BUKAN FILM HOROR.
Sekali
lagi, saya katakan ini bukan film horor. Ya, film ini bukan film bergenre horor
pada umumnya. Berbeda dengan The Conjuring pertama yang mungkin dinilai lebih
horor daripada yang kedua ini. The Conjuring 2 ini berhasil dibuat lebih
menghibur oleh Wan. Jadi, tak melulu scene menyeramkan dan menegangkan
para penontonnya.
Satu
hal yang begitu saya soroti sekaligus nikmati dari film ini, alunan lagu Can’t
Help Falling in Love-nya Elvis Presley dan lagu Bee Gees pada tahun 70-an ini
merubah segalanya. Merubah suasana seketika. Meredamkan rasa tegang dalam benak
dan debar dalam dada. Mendadak saya merasa seperti nonton film Ada Apa dengan
Cinta, If I Stay, Habibie Ainun, atau bahkan sejenis serial FTV. Suasana
keakraban dalam sebuah keluarga dan suasana keharmonisan sepasang kekasih. Ah, berhasil
membuat baper dalam sekejap rasanya.
Selain
itu, sutradara berumur 39 tahun ini juga memberikan unsur humor dalam filmnya.
Suatu hal yang mungkin di luar dugaan memang, ketika memilih menonton film
horor namun disajikan unsur komedi. Menurut saya, hal itu merupakan sesuatu
yang fresh dan membuat The Conjuring 2 ini semakin apik.
RATING.
8.5/10
Saya sendiri bukan termasuk penggemar film horor karena...saya kagetan xD wkwkw. Tapi berhubung di medsos banyak banget meme-meme bertebaran tentang si roh jahatnya itu dan berita-berita jadi tau sedikit lah.
BalasHapusDenger-denger malah konon pemeran Janet dipertemukan langsung dengan orang aslinya menceritakan tentang pengalaman mereka. Percaya nggak percaya sih...
Nice post kak! Anyway, I've followed your blog too :D
Memang sih, meme si roh jahat ini sudah menjadi rahasia umum tampaknya haha. Jadi, baik yang belum atau yang sudah, bisa menerka-nerka bahwa itu wujud dari sesosok roh jahat yang ada di film The Conjuring 2 ini.
HapusApalagi kalau sudah berbagi pengalaman langsung seperti itu sih, pasti si Madison ini lebih paham akan karakter Janet aslinya dan lebih bisa mendalami perannya dalam film tersebut.
Yeay, thanks ya! :)
Film horror dari Hollywood mah masih kalah serem dibanding Horror jepang.
BalasHapusEnte suka horror Jepang gak cees? Cobain dah.
But, i really appreciate for hollywood horror movie.
HapusThanks for your recommendation, Bro!
Gue kagetan di nonton film horor yang bener-bener horor, kecuali film zombie gitu, kagetnya dikit doang, gak banyak kayak horor-horor model gini, gue liat trailer yang ini aja bikin kaget, nonton filmnya nanti aja lah, kalau rame-rame. haha
BalasHapusFilm zombie seru juga sih kadang ya, Bang Er. Di bioskop rame kok bang wkwkwk.
HapusWah tinggi ya ratingnya. Hahaha. Jujur gue kurang begitu suka sama Conjuring 2. Lebih dikarenakan fenomena poltergeist itu sih. Hantu yang bisa memberantakkan seisi rumah. Bagi gue mah itu bukan hantu. :/
BalasHapusTapi kalau soal bagian romance itu, gue setuju. Entah kenapa scene-nya ngena banget.
katanya banyak jumpscarenya yang bikin penonton terkejut, tapi seramnya kurang, dan endingnya cuma nyembut nama valak. eh, kelar tu film. (korban spoiler)
BalasHapusbelum nonton filmnya sih hehe *cus nonton conjuring 2 :D
Ada yang bikin gue bingung sih di film ini, si lorraine tau nama valak karena dia nanya sendiri kan sama si valak waktu.di bawah alam sadar, lah itu si valak ngasih tau buat apaan dah, kalo emang itu kelemahanya ? Sentolop juga ini setan, kayaknya gitu deh yg bisa saya tangkep dari penglihatan saya sendiri, kyknya saya salah tangkep nih, soalnya waktu itu ada yang berisik bgt pingin keluar ruangan wkwkwk jadi enggak fokus :"(
BalasHapusjadi pengen nonton. Ane belum tahu soale
BalasHapusGak begitu penasaran dengan film ini. Soalnya yang pertama udah gak menarik buatku. Hehehe.
BalasHapusTak apa kok, Mbak. Semua itu tentang selera dan selera tiap orang berbeda-beda haha.
HapusKalau yang pertama sih menurutku lebih bisa buat jump scared dibanding yang sekarang ini, Mbak. Di The Conjuring 2 ini hadir lebih banyak unsur-unsur baru sih dibanding yang sebelumnya.
Aku malah nggak tertarik banget buat nonton film ini malah lebih tertarik nunggu film di bulan juli mendatang soalnya banyak film yang bagus2 nanti yang akan rilis hahaha
BalasHapusWah, iya juga sih di Juli ini akan rilis banyak film yang tak kalah kerennya ya, Mbak. Terlebih lagi, momennya itu kalau boleh dibilang sih pas banget. Pas momen lebaran di mana orang-orang lagi tebal dompetnya karena THR hahaha.
HapusOh, ternyata diberi rating tinggi karena banyak rasa di dalam filmnya, bang? Kirain karena horor banget jadinya dikasih rating segitu. Hehehe.
BalasHapusSaya belum sempet nonton. Nggak kepengen. Udah takut duluan kalo denger horor. Kondisi dompet lebih menyeramkan daripada filmnya. :))
Dan film ini juga sukses membuat tokoh benama Valak menjadi hits di dunia maya hahahha
BalasHapusIya, Mbak. Hits mendadak gara-gara The Conjuring 2 ini ya :D
HapusConjuring 2 genre horror yang terkesan romantis ya, Mas. Banyak scene yang bikin baper, ditambah Bee Gees yg kamu tulis di atas.
BalasHapusDan dari Conjuring 2, hantu Valak jadi terkenal sampai dijadiin meme hahahaaa :D
Gua malah belom sempet lihat trailernya sebelum nonton film ini. Pokoknya, begitu tahu ada "The Conjuring 2" diputer di bioskop, wah gua langsung tentuin jadwal nonton, sampe dua kali malah saking penasaran sama detil-detilnya hehe. And i have to admit that this sequel is better than the previous one. Lebih greget, dan scoring musiknya Joseph Bishara itu juara banget dalam menumbuhkan kengerian di benak penonton.
BalasHapusDan tipe film begini adalah favorit gua, Di. Hehe. Kalo lo kasih rating 8,5/10, gua akan kasih 9/10. Iya ya, yang meranin Janet itu oke banget aktingnya. Totalitas. Penonton berasa simpati sama tokoh yang dia mainkan, dan terus penasaran apa kiranya yang bakal dia alami sampe akhir. Nice job. Aktor dan aktris yang lain pun demikian.
Ah ya, penempatan musik Elvis Presley sungguh brilian. Penonton diberi kesempatan menjiwai film lebih dalam, dan memang momennya pas banget, saat diperlihatkan bagaimana keutuhan sebuah keluarga diuji, juga keutuhan sepasang kekasih :)
Waah aku belum nknton di, bukan horor tah.
BalasHapusHemm kalo sama yang pertama bagus yang pertama kayaknya juga kurang seru nih film.
wah reviewnya bagus sekali, jadi pengen nonton. sayangnya aku takut kepikiran dan malah gak bisa tidur haaha. tapi reviewnya membantu mengurangi rasa penasaranku. :) salam kenal!
BalasHapusBahahahahaha. Kita punya pendapat yang sama. The Con 2 bukan film horror. Tapi film baper. Bahkan bisa dibilang ada unsur komedinya juga. Lucu aja pas ngeliat giginya Bill lepas pas habis gigit si Ibunya Janet. :D
BalasHapusTrus yang scene ada lagu Can't Help Fallin In Love.... ah sudahlah. Baper banget ingat laki-laki yang menawan hati. Entah itu siapa. Dan pas I Started A Joke, aku langsung pengen nangis ngeliat Janet yang ditinggal pergi sama Ed-Lorraine :(
Digangguin setan pria bengkok maksudnya si setan itu kelainan tulang gitu kah? Kayak skoliosis atau semacamnya? Setan bisa kelainan tulang juga yak...
BalasHapusGue belom nonton conjuling.... :/
Besok nonton ah :D :D :D baca ini jadi bikin tambah pensaran..
jadi pengen nonton
BalasHapustips bermain musik