The Conjuring 2: Bukan Film Horor

21.58 Awaldi Rahman 24 Comments


Durasi Baca: 7-7 Menit


Jenis Film : Horror, Thriller
Produser : Rob Cowan, Peter Safran
Sutradara : James Wan
Penulis : Chad Hayes, Carey W. Hayes, James Wan, David Leslie Johnson
Produksi : Warner Bros. Pictures

Dilihat dari trailer filmnya, mungkin beberapa dari kita ada yang menilai biasa saja horornya atau bahkan bisa menjadi mimpi buruk tersendiri nantinya karena dinilai begitu horor. Dalam video ringkas film tersebut, memang sang penampakan terlihat hanya satu atau dua kali menampakkan dirinya. Berbeda dengan film aslinya. Bahkan kalau boleh saya bilang, trailer tersebut terkesan jauh berbeda horornya ketimbang apabila sudah menontonnya langsung.
Saya sendiri baru menonton film The Conjuring 2 ini pada awal pekan, 20 Juni 2016. Selisih 10 hari dari jadwal penayangan perdana di Cinema XXI yang jatuh pada 10 Juni 2016. Ah, tak apa. Meskipun sudah banyak review dan spoiler sana-sini tentang film ini, hal itu tidak mengurungkan niat saya untuk tetap menyaksikannya langsung di bioskop. Tsah.

PLOT.
Berbeda dari film pertamanya, di The Conjuring 2 ini sang sutradara, James Wan, menghadirkan banyak plot twist yang membuat saya sedikit ragu dalam menebak dan lebih menerka-nerka akan kelanjutan dari setiap scene-nya. Beberapa mungkin ada yang bisa tertebak, namun rasanya lebih banyak yang tidak bisa ketebaknya. Duh, biar Ed sama Lorraine aja yang paranormal, kamu jangan hahaha.
source: imdb.com
  
TOKOH.
Sepengamatan saya ketika menyaksikan film ini, setiap tokoh menjalankan perannya dengan begitu baik. Akting mereka saya nilai begitu luar biasa. Terlebih Madison Wolfe yang berperan sebagai Janet. Menurut saya, bertingkah layaknya orang kerasukan itu bukanlah suatu hal yang terbilang mudah. Pasti dibutuhkan latihan berulang kali dan keahlian tersendiri dari pemerannya.

KONFLIK.
Konflik awal dari film ini dipicu oleh papan permainan semacam Ouija yang dibuat sekaligus dicoba mainkan oleh Janet Hodgson bersama kakaknya, Margareth. Tanpa disadari, perbuatan kedua anak Peggy tersebut menjadi mimpi buruk yang terus menghantui keluarganya di hari-hari selanjutnya.
Bermula dari Janet yang kerap kali melakukan tidur sembari berjalan atau istilah lainnya sleepwalking, sampai pada akhirnya Margareth (Kakak Janet) dan Billy (Adik Janet) pun turut diganggu oleh roh jahat yang mengaku bernama knock knock. Eh, maksud saya bernama Bill Walkins, sang pemilik lama rumah yang saat itu Peggy singgahi sepeninggal pergi suaminya beserta keempat anaknya.
Kejadian aneh lainnya pun turut hadir di hari-hari berikutnya. Sampai pada akhirnya, kejadian-kejadian aneh yang terus mengganggu keluarga Peggy ini menjadi salah satu berita yang disoroti oleh media massa setempat. Peggy beserta keempat anaknya pun memutuskan untuk meminta bantuan kepada tetangga depan rumahnya agar diperbolehkan singgah sampai keadaan di rumahnya membaik. Meski mereka berpindah tempat singgah begitu, tak berarti mereka berhenti diganggu oleh roh-roh jahat. Pasalnya, mereka masih saja diganggu oleh wujud mengerikan pria bengkok pada mainan Billy yang menjadi kian nyata.
 
source: cineplex
Lalu, dikirimlah Ed dan Lorraine oleh pihak gereja untuk ikut membantu menangani kasus ini. Konon, kedatangan mereka berdua membuat roh jahat yang ada pada rumah itu tidak suka dan menjadi sebab semakin banyak gangguan-gangguan yang timbul pada keluarga Peggy, khususnya Janet. Semakin tidak suka, semakin liciklah pemikiran dari roh jahat ini. Hal tersebut tergambar pada scene di mana Janet tertangkap basah berpura-pura sedang kerasukan dan menghancurkan segala isi dapur rumah. Padahal, hal itu merupakan permintaan dari sang roh jahat agar pasangan Ed dan Lorraine ini pergi.
 
source: cineplex
Klimaksnya, pasangan supranatural ini mendapatkan petunjuk bahwa hal-hal yang dialami tersebut terdapat roh jahat lain dan lebih kuat yang menutupi penerawangan mereka berdua. Selama ini, sang Kakek Bill ini diperdaya oleh iblis bernama Valak. Valak pula yang membuat Ed harus berjuang sendirian lebih dulu menyelamatkan Janet, sedangkan Lorraine terkunci di luar rumah. Barulah beberapa waktu kemudian Lorraine bisa masuk ke dalam rumah dan mengusir Valak kembali ke neraka. Akhirnya, Ed dan Janet pun terselamatkan dari marabahaya di waktu yang pas. Karena jika Lorraine telat menyelamatkan keduanya, bisa lain lagi ceritanya dan menambah durasi film tentunya hehehe.

TETAPI, INI BUKAN FILM HOROR.
Sekali lagi, saya katakan ini bukan film horor. Ya, film ini bukan film bergenre horor pada umumnya. Berbeda dengan The Conjuring pertama yang mungkin dinilai lebih horor daripada yang kedua ini. The Conjuring 2 ini berhasil dibuat lebih menghibur oleh Wan. Jadi, tak melulu scene menyeramkan dan menegangkan para penontonnya.
Satu hal yang begitu saya soroti sekaligus nikmati dari film ini, alunan lagu Can’t Help Falling in Love-nya Elvis Presley dan lagu Bee Gees pada tahun 70-an ini merubah segalanya. Merubah suasana seketika. Meredamkan rasa tegang dalam benak dan debar dalam dada. Mendadak saya merasa seperti nonton film Ada Apa dengan Cinta, If I Stay, Habibie Ainun, atau bahkan sejenis serial FTV. Suasana keakraban dalam sebuah keluarga dan suasana keharmonisan sepasang kekasih. Ah, berhasil membuat baper dalam sekejap rasanya.
Selain itu, sutradara berumur 39 tahun ini juga memberikan unsur humor dalam filmnya. Suatu hal yang mungkin di luar dugaan memang, ketika memilih menonton film horor namun disajikan unsur komedi. Menurut saya, hal itu merupakan sesuatu yang fresh dan membuat The Conjuring 2 ini semakin apik.

RATING.
8.5/10

Marry him/her? Hm.

24 komentar:

  1. Saya sendiri bukan termasuk penggemar film horor karena...saya kagetan xD wkwkw. Tapi berhubung di medsos banyak banget meme-meme bertebaran tentang si roh jahatnya itu dan berita-berita jadi tau sedikit lah.

    Denger-denger malah konon pemeran Janet dipertemukan langsung dengan orang aslinya menceritakan tentang pengalaman mereka. Percaya nggak percaya sih...

    Nice post kak! Anyway, I've followed your blog too :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang sih, meme si roh jahat ini sudah menjadi rahasia umum tampaknya haha. Jadi, baik yang belum atau yang sudah, bisa menerka-nerka bahwa itu wujud dari sesosok roh jahat yang ada di film The Conjuring 2 ini.

      Apalagi kalau sudah berbagi pengalaman langsung seperti itu sih, pasti si Madison ini lebih paham akan karakter Janet aslinya dan lebih bisa mendalami perannya dalam film tersebut.

      Yeay, thanks ya! :)

      Hapus
  2. Film horror dari Hollywood mah masih kalah serem dibanding Horror jepang.

    Ente suka horror Jepang gak cees? Cobain dah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. But, i really appreciate for hollywood horror movie.
      Thanks for your recommendation, Bro!

      Hapus
  3. Gue kagetan di nonton film horor yang bener-bener horor, kecuali film zombie gitu, kagetnya dikit doang, gak banyak kayak horor-horor model gini, gue liat trailer yang ini aja bikin kaget, nonton filmnya nanti aja lah, kalau rame-rame. haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Film zombie seru juga sih kadang ya, Bang Er. Di bioskop rame kok bang wkwkwk.

      Hapus
  4. Wah tinggi ya ratingnya. Hahaha. Jujur gue kurang begitu suka sama Conjuring 2. Lebih dikarenakan fenomena poltergeist itu sih. Hantu yang bisa memberantakkan seisi rumah. Bagi gue mah itu bukan hantu. :/
    Tapi kalau soal bagian romance itu, gue setuju. Entah kenapa scene-nya ngena banget.

    BalasHapus
  5. katanya banyak jumpscarenya yang bikin penonton terkejut, tapi seramnya kurang, dan endingnya cuma nyembut nama valak. eh, kelar tu film. (korban spoiler)

    belum nonton filmnya sih hehe *cus nonton conjuring 2 :D

    BalasHapus
  6. Ada yang bikin gue bingung sih di film ini, si lorraine tau nama valak karena dia nanya sendiri kan sama si valak waktu.di bawah alam sadar, lah itu si valak ngasih tau buat apaan dah, kalo emang itu kelemahanya ? Sentolop juga ini setan, kayaknya gitu deh yg bisa saya tangkep dari penglihatan saya sendiri, kyknya saya salah tangkep nih, soalnya waktu itu ada yang berisik bgt pingin keluar ruangan wkwkwk jadi enggak fokus :"(

    BalasHapus
  7. jadi pengen nonton. Ane belum tahu soale

    BalasHapus
  8. Gak begitu penasaran dengan film ini. Soalnya yang pertama udah gak menarik buatku. Hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tak apa kok, Mbak. Semua itu tentang selera dan selera tiap orang berbeda-beda haha.
      Kalau yang pertama sih menurutku lebih bisa buat jump scared dibanding yang sekarang ini, Mbak. Di The Conjuring 2 ini hadir lebih banyak unsur-unsur baru sih dibanding yang sebelumnya.

      Hapus
  9. Aku malah nggak tertarik banget buat nonton film ini malah lebih tertarik nunggu film di bulan juli mendatang soalnya banyak film yang bagus2 nanti yang akan rilis hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, iya juga sih di Juli ini akan rilis banyak film yang tak kalah kerennya ya, Mbak. Terlebih lagi, momennya itu kalau boleh dibilang sih pas banget. Pas momen lebaran di mana orang-orang lagi tebal dompetnya karena THR hahaha.

      Hapus
  10. Oh, ternyata diberi rating tinggi karena banyak rasa di dalam filmnya, bang? Kirain karena horor banget jadinya dikasih rating segitu. Hehehe.

    Saya belum sempet nonton. Nggak kepengen. Udah takut duluan kalo denger horor. Kondisi dompet lebih menyeramkan daripada filmnya. :))

    BalasHapus
  11. Dan film ini juga sukses membuat tokoh benama Valak menjadi hits di dunia maya hahahha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak. Hits mendadak gara-gara The Conjuring 2 ini ya :D

      Hapus
  12. Conjuring 2 genre horror yang terkesan romantis ya, Mas. Banyak scene yang bikin baper, ditambah Bee Gees yg kamu tulis di atas.
    Dan dari Conjuring 2, hantu Valak jadi terkenal sampai dijadiin meme hahahaaa :D

    BalasHapus
  13. Gua malah belom sempet lihat trailernya sebelum nonton film ini. Pokoknya, begitu tahu ada "The Conjuring 2" diputer di bioskop, wah gua langsung tentuin jadwal nonton, sampe dua kali malah saking penasaran sama detil-detilnya hehe. And i have to admit that this sequel is better than the previous one. Lebih greget, dan scoring musiknya Joseph Bishara itu juara banget dalam menumbuhkan kengerian di benak penonton.

    Dan tipe film begini adalah favorit gua, Di. Hehe. Kalo lo kasih rating 8,5/10, gua akan kasih 9/10. Iya ya, yang meranin Janet itu oke banget aktingnya. Totalitas. Penonton berasa simpati sama tokoh yang dia mainkan, dan terus penasaran apa kiranya yang bakal dia alami sampe akhir. Nice job. Aktor dan aktris yang lain pun demikian.

    Ah ya, penempatan musik Elvis Presley sungguh brilian. Penonton diberi kesempatan menjiwai film lebih dalam, dan memang momennya pas banget, saat diperlihatkan bagaimana keutuhan sebuah keluarga diuji, juga keutuhan sepasang kekasih :)

    BalasHapus
  14. Waah aku belum nknton di, bukan horor tah.
    Hemm kalo sama yang pertama bagus yang pertama kayaknya juga kurang seru nih film.

    BalasHapus
  15. wah reviewnya bagus sekali, jadi pengen nonton. sayangnya aku takut kepikiran dan malah gak bisa tidur haaha. tapi reviewnya membantu mengurangi rasa penasaranku. :) salam kenal!

    BalasHapus
  16. Bahahahahaha. Kita punya pendapat yang sama. The Con 2 bukan film horror. Tapi film baper. Bahkan bisa dibilang ada unsur komedinya juga. Lucu aja pas ngeliat giginya Bill lepas pas habis gigit si Ibunya Janet. :D

    Trus yang scene ada lagu Can't Help Fallin In Love.... ah sudahlah. Baper banget ingat laki-laki yang menawan hati. Entah itu siapa. Dan pas I Started A Joke, aku langsung pengen nangis ngeliat Janet yang ditinggal pergi sama Ed-Lorraine :(

    BalasHapus
  17. Digangguin setan pria bengkok maksudnya si setan itu kelainan tulang gitu kah? Kayak skoliosis atau semacamnya? Setan bisa kelainan tulang juga yak...

    Gue belom nonton conjuling.... :/
    Besok nonton ah :D :D :D baca ini jadi bikin tambah pensaran..

    BalasHapus